#WMR 13 – 17 Februari 2023

  • icon-jam1 years ago
  • icon-share
    Shares

#WMR 13 – 17 Februari 2023

Highlight  ‌

IHSG bertahan pada level 6.895, naik 0,2% dalam seminggu. Demikiannya halnya dengan LQ45 yang naik 0,2% wow menjadi 954. Kami melihat ada kemungkinan baik IHSG dan LQ45 menembus level 7.000 dan 1.000 masing – masing karena narasi puncak bijakan moneter telah muncul dengan kestabilan nilai tukar Rupiah di level saat ini Rp 15.200/USD. RD MITRA, RD MICB dan RD Index FTSE ESG menjadi penempatan yang baik.

Yield dari IndoGB berada pada level 6,73%, tidak jauh berbeda dari minggu sebelumnya di 6,67%. Spread antara US Treasury dan IndoGB turun ke 290 bps dan merupakan yang terendah yang pernah terjadi. Loncatnya yield dari US Treasury membuat kami melihat kesempatan ada pada RD IDAMAN (underlying obligasi pemerintah Indonesia berbasis USD) karena investor memperhatikan arah kebijakan the Fed setelah mencapai puncak suku bunga acuan yang mungkin sebentar lagi tercapai. Selain itu, RD MIDU adalah produk obligasi yang dapat dimiliki investor karena relatif rendah resiko (durasi pendek).

AS mencatatkan inflasi 6,4% yoy di Januari 2023, lebih rendah dari bulan sebelumnya 6,5% yoy namun tidak sesuai harapan pasar yang berada pada 6,2%. Begitu juga halnya dengan inflasi inti 5,6% yoy di Januari, meski lebih rendah dari 5,7% yoy bulan sebelumnya tapi masih lebih tinggi dari prediksi pasar di 5,5%.

Indonesia mempertahankan neraca dagang positif USD 3,87 milyar pada Januari, hampir sama seperti bulan sebelumnya di USD 3,96 milyar.  Hal itu karena nilai ekspor yang tumbuh 16,4% yoy dan impor hanya tumbuh 1,3% yoy pada bulan tersebut. Bank Indonesia menetapkan suku bunga acuan bulan Feb23 tetap sama seperti bulan sebelumnya di 5,75%.

Picture of the week

Berdasarkan data Mandiri Spending Index (MSI) pada akhir Januari 2023, terjadi Minggu lalu merupakan minggu yang menarik untuk diperhatikan dimana data inflasi AS Januari terlihat lebih tinggi dari ekspektasi pasar sehingga investor kembali menimbang akan langkah the Fed yang akan menambah kenaikan suku bunga. Pada minggu yang sama BI menetapkan suku bunga acuan BI7DRRR tetap berada pada 5,75% seperti bulan sebelumnya. Keputusan tersebut menunjukan suku bunga acuan di Indonesia kemungkinan sudah mencapai puncak meski kenaikan 25 bps masih memungkinkan terjadi. Kita dapat memahami hal tersebut karena nilai tukar Rupiah merupakan salah satu mata yang menguat sejak awal tahun 2023 (Pic 1). Selain itu, inflasi domestik telah mereda yang menunjukan tujuan pengetatan kebijakan moneter sejak tahun lalu berjalan baik. Dengan kestabilan ekonomi yang dimiliki Indonesia, kemungkinan aliran investor akan kembali terjadi yang dimulai dari kelas aset obligasi (Pic 2). Untuk mengantisipasi masuknya dana asing kami menyarankan investor untuk memiliki RD saham seperti RD MITRA, RD MICB dan RD Index FTSE ESG.

Important Date

  • Mon, 20 FEB23 ID: Current Account 4Q22
  • Thu, 23 FEB23 US: FOMC Minutes Feb23
  • Fri, 24 FEB23 US: PCE Jan23

 


 

Produk 6M Performance YTD Performance
JCI -2,9% +0,4%
LQ45 -5,5% +1,6%
Saham
MITRA +1,1% +1,9%
MICB -1,4% +1,0%
ASEAN5 -1,8% +0,7%
MGSED +0,2% +9,7%
Pendapatan Tetap
MIDU +1,40% +0,39%
MINION +1,03% -1,96%
MIDO2 +4,08% +1,61%
IDAMAN -0,84% +0,46%

 

 


Info Lebih Lanjut

Hubungi Mandiri Investasi – (021) 526 3505 ‌
‌Whatsapp Mandiri Investasi – 0816 86 0003‌
‌Email Mandiri Investasi – [email protected]
‌Mandiri Investasi – www.mandiri-investasi.co.id
‌Moinves – www.moinves.co.id


 

DISCLAIMER

‌Pendapat yang diungkapkan dalam artikel adalah untuk tujuan informasi umum saja dan tidak dimaksudkan untuk memberikan saran atau rekomendasi khusus untuk individu atau produk keamanan atau investasi tertentu. Ini hanya dimaksudkan untuk memberikan edukasi tentang industri keuangan. Pandangan yang tercermin dalam konten dapat berubah sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan. Seluruh data kinerja dan return investasi yang tertera di artikel ini tidak dapat digunakan sebagai dasar jaminan perhitungan untuk membeli atau menjual suatu efek. Data tersebut merupakan catatan kinerja berdasarkan data historis dan bukan merupakan jaminan atas kinerja suatu efek di masa mendatang. Investasi melalui reksa dana mengandung risiko. Investor wajib membaca dan memahami prospektus sebelum memutuskan untuk berinvestasi melalui reksa dana.

Written by

Willy Gunawan

Tinggalkan Balasan

Alamat surel Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *