#WMR 19 – 23 September 2022

  • icon-jam2 years ago
  • icon-share
    Shares

#WMR 19 – 23 September 2022

Highlight  ‌

IHSG mampu bertahan di tengah koreksi saham global dan melemahnya nilai tukar Rupiah. Dalam sepekan, IHSG bergerak naik 10 poin menjadi 7,178 (+0,14%) dan LQ45 tumbuh 9 poin menjadi 1016 (+0,89%). Yield dari INDOGB 10 tahun sangat kuat bertahan dengan hanya naik 6 bps menjadi 7,27%. Nilai tukar Rupiah melemah 85 poin menjadi Rp 15.035/USD.

Minggu lalu merupakan minggu yang diwarnai dengan kenaikan suku bunga Bank Sentral di berbagai negara besar. The Fed di US kembali menaikan suku bunga FFR sebanyak 75 bps untuk ketiga kali berturut dalam 3 pertemuan terakhir. Saat ini FFR telah mencapai 3,25%. Bank of England menaikan suku bunga sebanyak 50 bps menjadi 2,25%. Filipina menaikan suku bunga acuan 50 bps menjadi 4,25%. Sedangkan Bank of Japan masih memepertahankan suku bunga acuan di -0,1%. Inflasi Jepan pada bulan Agustus tercatat 3,0% dari 2,6% di bulan Juli.

Bank Indonesia secara mengejutkan menaikan suku bunga acuan sebanyak 50 bps dari perkiraan konsensus yang berada pada 25 bps. Dengan demikian, BI juga ikut menaikan Lending Facility Rate dan Deposit Facility rate sebanyak 50 bps menjadi masing – masing 5% dan 3,5%. Pertumbuhan kredit pinjaman sedikit menurun di Bulan Agustus menjadi 10,62% dari sebelumnya 10,71% di bulan Juli. Untuk money supply M2 bulan Agustus berada pada 9,5% yoy dari 9,6% yoy di bulan Juli.

 

Picture of the week‌

Pada pengumuman kenaikan FFR minggu lalu, salah satu grafik yang menarik adalah ekspektasi inflasi yang digambarkan oleh US Breakeven (BE) 10 yrs terus menurun (Pic 1). Kejadian saat ini sama persis seperti tahun 2018 dimana BE terus menurun dimana yield dari UST dan FFR masih terus naik. Menurut kami puncak dari UST yield sudah semakin dekat dan akan diikuti oleh FFR ketika ekonomi terus memburuk. Spread antara UST dan INDON 10-yrs sedang melebar namun tidak sebesar pada trend kenaik FFR sebelumnya di tahun 2017-2019 (Pic 2). Bila spread pada tren kenaikan sebelumnya berada pada 140 bps, pada kenaikan FFR kali ini yang dimulai dari Maret 2022 spread berada pada rata –rata 115 bps. Kami menilai saat ini menjadi momentum yang baik bagi investor untuk mulai membangun posisi pada RD berbasis INDON seperti RD Investa Dana Dollar Mandiri (RD IDAMAN) yang berdurasi pendek (~3tahun). Meskipun dapat terjadi volatilitas yang tinggi, namun INDON seharusnya dapat bertahan pada spread 115 bps atau lebih rendah. Yield dari INDON 10 tahun saat ini berada pada 4,86% dan UST 3,75% membuat spread berada pada 110 bps.

 

Important Date

  • Mon, 26 SEP22 ID: Foreign Direct Investment 3Q22
  • Wed, 28 SEP22 TH:  Interest Rate Decision
  • Fri, 30 SEP22 IN: RBI interest rate decision
  • Fri, 30 SEP22 US: PCE and Core PCE Aug22

 


 

Produk 6M Performance YTD Performance
JCI +2,6% +9,1%
LQ45 +1,4% +10,1%
Saham
MITRA +2,3% +7,9%
MICB +3,3% +10,1%
ASEAN5 +0,6% +3,9%
MGSED -21,1% -35,8%
Pendapatan Tetap
MIDU +0,12% -0,01%
MINION -5,75% -11,59%
MIDO2 -0,47% -1,37%
IDAMAN -4,27% -7,95%

 


Info Lebih Lanjut

Hubungi Mandiri Investasi – (021) 526 3505 ‌
‌Whatsapp Mandiri Investasi – 0816 86 0003‌
‌Email Mandiri Investasi – [email protected]
‌Mandiri Investasi – www.mandiri-investasi.co.id
‌Moinves – www.moinves.co.id


 

DISCLAIMER

‌Pendapat yang diungkapkan dalam artikel adalah untuk tujuan informasi umum saja dan tidak dimaksudkan untuk memberikan saran atau rekomendasi khusus untuk individu atau produk keamanan atau investasi tertentu. Ini hanya dimaksudkan untuk memberikan edukasi tentang industri keuangan. Pandangan yang tercermin dalam konten dapat berubah sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan. Seluruh data kinerja dan return investasi yang tertera di artikel ini tidak dapat digunakan sebagai dasar jaminan perhitungan untuk membeli atau menjual suatu efek. Data tersebut merupakan catatan kinerja berdasarkan data historis dan bukan merupakan jaminan atas kinerja suatu efek di masa mendatang. Investasi melalui reksa dana mengandung risiko. Investor wajib membaca dan memahami prospektus sebelum memutuskan untuk berinvestasi melalui reksa dana.

Written by

Willy Gunawan

Tinggalkan Balasan

Alamat surel Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *