#WMR 20 – 24 Maret 2023

  • icon-jam1 years ago
  • icon-share
    Shares

#WMR 20 – 24 Maret 2023

Highlight  ‌

IHSG rebound kuat 1,3% WoW menjadi 6.762 dari seminggu sebelumnya 6.678. Indeks LQ45 naik lebih banyak dari IHSG dengan kenaikan 1,8% WoW menjadi 941. Kenaikan tersebut terjadi setelah the Fed diperkirakan telah mendekati puncak Fed rate dan kemungkinan pause sejenak karena kejadian pada bank – bank di AS akhir – akhir ini. Hampir semua equity fund kami berkinerja baik pada minggu lalu RD Indeks FTSE ESG +3,1% WoW, Mandiri ETF LQ45 +2,6% WoW, RD MITRA +2,1% WoW, dan RD MICB +2,1% WoW.

Yield dari IndoGB kembali menguat ke 6,84% dari seminggu sebelumnya 6,95%. Spread and US Treasury yield dan IndoGB yield saat ini berada pada 350 bps. Spread range dalam beberapa tahun terakhir berada pada 300 – 400 bps.

The Fed menaikan suku bunga acuan Fed rate sebanyak 25 bps menjadi 5,0% dari sebelumnya 4,75%. The Fed kemungkinan masih akan menaikan satu kali lagi Fed rate karena data tenaga kerja dan inflasi PCE masih cukup kuat. Namun, dengan adanya permasalahan pada bank di AS, investor mengharapkan the Fed untuk pause kenaikan suku bunga acuan. Selain the Fed, Bank of England menaik 25 bps suku bunga acuan ke 4,25% di mana kenaikan kali ini lebih kecil dibandingkan sebelumnya 50 bps.

Picture of the week

Setelah terjadi kisruh pada system perbankan di AS, the Fed bergerak cepat dengan memberikan likuiditas pinjaman ke bank – bank dengan total USD 152 miliar. Bank dapat menjual surat utang kepada the Fed untuk mendapatkan likuiditas. Selain itu hal yang menarik diperhatikan adalah balance sheet dari the Fed kembali meningkat signifikan menjadi USD 8,6 trn dari sebelumnya USD 8,3trn hanya dalam waktu singkat sejak terjadi masalah SVB (Pic 1). Meskipun pinjaman bukan merupakan bagian dari Quantitative Easing, namun pasar dapat melihat kebijakannya hampir sama. Korelasi antara kenaikan balance sheet dengan pergerakan Indeks S&P 500 cukup tinggi yaitu 87% (Pic 2). Atas kejadian bank di AS, the Fed berencana untuk “pause” kenaikan Fed rate dan hal itu menambah hal positif untuk kelas saham. Dalam kondisi ini kami menyarankan investor untuk masuk ke kelas aset saham secara bertahap. Berbagai opsi dapat menjadi pilihan investor baik pengelolaan aktif (RD MICB & RD MITRA) maupun pasif (RD Index FTSE ESG dan Mandiri ETF LQ45 XMLF).

Important Date

  • Fri, 31 MAR23 US: PCE inflation Feb23

 

Produk 6M Performance YTD Performance
JCI -5,8% -1,3%
LQ45 -8,2% +0,4%
Saham
MITRA -2,4% +1,0%
MICB -4,0% +0,3%
ASEAN5 -5,1% -0,4%
MGSED +14,7% +8,1%
Pendapatan Tetap
MIDU +1,87% +0,52%
MINION +8,41% +0,11%
MIDO2 +4,58% +1,64%
IDAMAN +2,00% +1,01%

 


Info Lebih Lanjut

Hubungi Mandiri Investasi – (021) 526 3505 ‌
‌Whatsapp Mandiri Investasi – 0816 86 0003‌
‌Email Mandiri Investasi – [email protected]
‌Mandiri Investasi – www.mandiri-investasi.co.id
‌Moinves – www.moinves.co.id


 

DISCLAIMER

‌Pendapat yang diungkapkan dalam artikel adalah untuk tujuan informasi umum saja dan tidak dimaksudkan untuk memberikan saran atau rekomendasi khusus untuk individu atau produk keamanan atau investasi tertentu. Ini hanya dimaksudkan untuk memberikan edukasi tentang industri keuangan. Pandangan yang tercermin dalam konten dapat berubah sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan. Seluruh data kinerja dan return investasi yang tertera di artikel ini tidak dapat digunakan sebagai dasar jaminan perhitungan untuk membeli atau menjual suatu efek. Data tersebut merupakan catatan kinerja berdasarkan data historis dan bukan merupakan jaminan atas kinerja suatu efek di masa mendatang. Investasi melalui reksa dana mengandung risiko. Investor wajib membaca dan memahami prospektus sebelum memutuskan untuk berinvestasi melalui reksa dana.

Written by

Willy Gunawan

Tinggalkan Balasan

Alamat surel Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *