#WMR 21 – 25 Februari 2022

  • icon-jam2 years ago
  • icon-share
    Shares

#WMR 21 – 25 Februari 2022

Highlight

 

IHSG dan LQ45 berusaha bertahan di tengah tekanan gejolak perang di Eropa. IHSG turun empat poin menjadi 6.888 dan LQ45 masih dapat naik enam poin menjadi 985. dalam sepekan. Jika dilihat selama satu bulan, IHSG mencetak rekor baru dengan kenaikan signifikan 3,9% mom dan LQ45 mencapai 4,9% mom. RD MITRA yang merupakan RD saham ikut mendapatkan kinerja positif 2,2% mom. Tren kenaikan saham sepertinya masih akan terus berlanjut ke bulan berikutnya karena arus dana global melihat negara berkembang salah satunya Indonesia sedang mengalami pemulihan yang perekonomian disertai dengan harga komoditas yang tetap tinggi. Sementara itu, yield dari obligasi pemerintah INDOGB 10 tahun masih bertahan pada posisi 6,51%, hampir sama seperti minggu sebelumnya. Yield memang merangkak naik dari akhir tahun Dec21 6,38% menjadi 6,45% di akhir Januari dan ditutup pada 6,51% dengan pegeseran hanya di 6 – 7 bps. Namun bila dibandingkan dengan pergerakan yield dari UST 10 tahun, maka terlihat perubahan yang terjadi lebih besar dimana awal tahun berada pada 1,51% di akhir Dec21 menjadi 1,78% (27 bps) di akhir Jan22 dan 1,99% (21 bps) di akhir Feb22. Nilai tukar rupiah masih cukup terkendali di wilayah Rp14,270 – Rp14,410 /USD. RD MIDU sebagai salah satu RD pendapatan tetap mampu bertahan selama kenaikan yield yang terjadi. Hal ini tentu menguntungkan investor yang masih dapat menikmati dividen sebesar 3%-an per tahun.

Pertumbuhan kredit pinjaman di Indonesia pada bulan Jan22 tercatat 5,5% yoy, naik dari 4,9% yoy di bulan Dec21. Tren pertumbuhan kredit terjadi sejak bulan Jun21 dan diperkirakan masih akan terus berlanjut. Sementara tren pertumbuhan M2 Indonesia masih relatif tinggi di 12,9% yoy pada Jan22, turun dari 13,9% yoy pada Dec21.

Dari AS, PCE (Personal Consumption Expenditure) naik 6,1% yoy pada Jan22 dari seberlumnya 5,8% yoy di Dec21.

 

Picture of the week

 

 

Setelah Current Account 2021 yang kembali surplus setelah satu decade, kali Indonesia mengalami fiskal surplus pertama kali sejak 2014 di bulan Januari 2022 yaitu sebesar Rp29tn (0,16% dari PDB). Hal itu dapat tercapai karena pertumbuhan pendapatan negara yang kuat sebesar 55% yoy dan kontraksi pengeluaran pemerintah 13% yoy. Dari sisi pendapatan pajak pertumbuhan terjadi 65,4% yoy di Jan22 menjadi Rp 134 triliun dimana didukung dari kenaikan pendapatan perusahaan dan kenaikan PPN yang besar dari tahun lalu yang masih low base. Sementara pendapatan dari non-pajak juga tumbuh sebesar 11.6% yoy menjadi Rp 22 triliun yang dimana didorong naik kenaikan harga komoditas. Di sisi lain, pengeluaran pemerintah turun 13,0% yoy menjadi Rp127 triliun dimana belanja pemerintah pusat turun 24% yoy menjadi Rp72,2 triliun dan transfer ke daerah yang masih naik 7,4% yoy. Semua pengeluaran pemerintah pusat mengalami penurunan atau setidaknya sama kecuali subsidi yang mengalami kenaikan signifikan sebesar 345% yoy atau menjadi Rp 10,2 triliun yang disebabkan oleh kenaikan harga energy. Kami melihat pengeluaran pemerintah akan meningkat di bulan – bulan berikutnya karena pengeluaran pemerintah pada bulan Januari 2022 masih terhambat oleh banyaknya kasus Covid varian Omicron di berbagai tempat di Indonesia. Bila surplus ini bisa berlanjut, maka hal ini akan menjadi berita positif buat kelas aset pendapatan tetap karena pemerintah dapat mempertimbangkan untuk mengurangi penerbitan obligasi. RD Mandiri Investa Dana Utama (RD MIDU) menjadi pilihan dalam kondisi keadaan fiskal ini.

 

Important Date

 

  • Tue, 01 MAR ID: PMI Manufacturing Feb22, inflation Feb22.
  • Tue, 01 MAR CH: PMI Manufacturing Feb22.
  • Tue, 01 MAR US: ISM Manufacturing Feb22.
  • Fri, 04 MAR US: Non-Farm Payrolls Feb22, Unemployment Feb22.

 


 

PRODUK 6M PERFORMANCE YTD PERFORMANCE
JCI +12,7% +4,7%
LQ45 +14,8% +5,8%
Saham
MITRA +5,4% +2,4%
ASEAN5 +4,9% +0,7%
MGSED -21,1% -18,2%
Pendapatan Tetap
MIDU +1,20% +0,09%
MINION -5,05% -4,40%
MIDO2 +0,75% +0,33%
IDAMAN -3,84% -2,99%

 


 

DISCLAIMER

Pendapat yang diungkapkan dalam artikel adalah untuk tujuan informasi umum saja dan tidak dimaksudkan untuk memberikan saran atau rekomendasi khusus untuk individu atau produk keamanan atau investasi tertentu. Ini hanya dimaksudkan untuk memberikan edukasi tentang industri keuangan. Pandangan yang tercermin dalam konten dapat berubah sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan. Seluruh data kinerja dan return investasi yang tertera di artikel ini tidak dapat digunakan sebagai dasar jaminan perhitungan untuk membeli atau menjual suatu efek. Data tersebut merupakan catatan kinerja berdasarkan data historis dan bukan merupakan jaminan atas kinerja suatu efek di masa mendatang. Investasi melalui reksa dana mengandung risiko. Investor wajib membaca dan memahami prospektus sebelum memutuskan untuk berinvestasi melalui reksa dana.

Written by

Willy Gunawan

Tinggalkan Balasan

Alamat surel Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *