Orang Indonesia identik menilai seseorang dari penampilan karena mencerminkan gambaran dari seseorang, misalnya berpakaian necis biasanya dianggap orang berada, sementara sebaliknya suka dibilang biasa aja. Tapi itu belum tentu, sebab yang sering kita remehkan justru adalah orang berpengaruh atau luar biasa. Cara mengetahuinya, coba deh ajak mereka ngobrol kemudian liat tanggapannya. Ketahuilah bahwa orang yang beneran berada tak akan memiliki ciri khas seperti ini:
- Pamer Kekayaan
Saat disinggung soal harta, mereka tak akan tertarik terlalu banyak membicarakannya. Mereka lebih senang membahas hal lain yang lebih bermanfaat dibandingkan menonjolkan diri mereka sendiri. Sedangkan yang pura-pura kaya lebih bersemangat dalam membahas apa yang mereka miliki, padahal sebenarnya belum tentu juga ada. Hormati meski kamu ingin tertawa dalam hati.
- Sirik
“Katanya kaya, kok sirik.” Kamu bisa bilang begini ke temanmu yang pernah mengungkit materinya secara berlebihan. Mengapa? Sebab mental orang yang benerankaya ialah ingin selalu melakukan hal-hal yang semakin baik serta menghindari keributan tidak penting. Mereka akan fokus mengembangkan diri agar apa yang telah dirintis semakin menghasilkan. Maka dari itu mereka tidak punya waktu mengurus orang lain.
- Peduli persepsi orang lain
Saking sibuknya bekerja, orang yang benar-benar kaya tak ingin dipusingkan tentang pendapat orang lain mengenai dirinya. Baginya, itu adalah hal remeh yang menyita waktu. Orang yang pura-pura kaya tak akan kehabisan akal mengarang cerita lain agar kesan baik yang telah melekat di pikiran sekitarnya mampu bertahan. Kebayang kan capeknya hidup seperti itu.
- Boros
Orang kaya lebih menggunakan isi kepalanya untuk berpikir bagaimana sebuah situasi dapat menguntungkan sisi mereka. Dalam hal pengeluaran, mereka dewasa memperhitungkan sesuai anggaran yang sudah direncanakan. Dibanding yang berpura-pura kaya, mereka sebisa mungkin banyak pembelanjaan agar hartanya diakui orang. Padahal bisa jadi tiap akhir bulan ia pusing melihat tagihan.
Mau jadi kaya itu nggak sulit lho. Sisihkan pendapatanmu tiap bulan minimal Rp.100,000 lalu masukkan ke Reksa Dana Saham yang cocok untuk investasi jangka panjang. Konsisten dan naikkan nominalnya sesuai anggaran, terus lihat hasilnya beberapa tahun mendatang. Nikah atau beli rumah nggak jadi masalah.
Bagikan Ke :
Written by
Tinggalkan Balasan