Banyak orang berpikir, investasi properti itu mahal. Namanya juga properti, mana ada rumah atau apartment murah. Makanya investasi jenis ini biasanya hanya dilakoni oleh mereka yang sudah mapan secara keuangan, atau punya simpanan Reksa Dana saham. Teman-teman harus tau kalo sekarang itu nggak ada yang sulit untuk memiliki properti. Itu semua didukung dengan kehadiran sejumlah Financial Technology yang akan memudahkan kamu untuk memiliki properti melalui skema Crowdfounding.
Apa itu crowdfunding? Biasanya, orang menyebutnya sebagai pendanaan bersama dari masyarakat luas hingga terkumpul dana yang dibutuhkan untuk proyek tertentu. Kickstarter.com, salah satu situs crowdfunding asal USA cukup terbukti dalam menunjukkan hasil pendanaan di bidang kreatif. Kemunculan crowdfunding di Indonesia pun mulai diperhitungkan karena membawa dampak positif bantuan finansial dalam beberapa tujuan orang banyak, membeli properti misalnya.
Crowdfunding properti gampangnya adalah kamu bisa beli properti dengan cara patungan bersama investor lainnya melalui website yang menyediakan layanan tersebut. Modal yang perlu kamu keluarkan hanya 1 persen dari harga properti, misalkan properti yang kamu inginkan berharga Rp. 1 Miliar, cukup masukkan dana Rp. 10 juta dari tabungan Reksa Dana kamu dan tunggu sisanya dari calon investor lainnya.
Jika kamu memilih investasi properti melalui cara ini, ketahuilah bahwa properti itu tidak kamu miliki sepenuhnya, sebab kepemilikannya terdiri dari beberapa orang. Maka dari itu biasanya cenderung disewakan pada orang lain kemudian menggunakan sistem keuntungan bagi hasil sesuai kesepakatan para pemilik. Dari untung itulah kamu bisa memanfaatkannya untuk tujuan pribadimu lainnya.
Kira-kira prosesnya ribet nggak sih? Kamu tenang aja, mulai dari proses perizinan sampai manajemen properti akan diurus oleh perusahaan yang bertindak sebagai fasilitator crowdfunding. Tetapi, sekalipun terlihat lebih ringan, tentu saja ada kelebihan dan kekurangannya, yaitu:
Kelebihan
Kalau peer to peer lending untungnya dari bunga, sedangkan crowdfunding mengambil hasil sewa dan jual beli. Kamu yang mengindari riba, bisa jadi investasi ini cocok buatmu.
Kekurangan
Menikmati hasil dari crowdfunding properti itu butuh jangka waktu yang lama, dan juga investasi ini tidak likuid karena investor membutuhkan waktu untuk mendapatkan imbal hasilnya.
Investasi properti memang menjanjikan, tapi sebelum memutuskan berinvestasi, ingatlah selalu prinsip “high risk high return, low risk low return”. Pada umumnya, harga properti memang akan naik dari tahun ke tahun, tapi bisa juga ada hal yang membuat propertimu tidak laku misalnya lingkungan atau area properti tersebut berdiri. Oleh karena itu, kamu pun juga harus cermat dalam melihat peluang supaya modalmu tidak sia-sia.
Dimana kamu bisa mencoba crowdfunding properti? Coba aja kunjungi website Travest, PropertiAnda dan Napro yang sejauh ini terpercaya di Indonesia. Tapi untuk Reksa Dana, percayakan investasimu di Moinves.
Bagikan Ke :Written by
Tinggalkan Balasan