Bond Market Commentary : Agustus 2021

  • icon-jam3 years ago
  • icon-share
    Shares

Bond Market Commentary : Agustus 2021

Bold Signal

Di bulan Agustus, the Fed akhirnya mengirimkan sinyal kuat bahwa penurunan pembelian aset (tapering) akan terjadi pada akhir tahun ini. Hal ini menjadi bahan diskusi pada pertemuan terakhir the Fed, Jackson Hole, pada akhir Agustus. The Fed melihat satu dari dua target sudah tercapai, yakni target inflasi rata – rata di 2%. Sementara itu, target lainnya adalah tenaga kerja yang masih dalam proses. Dengan adanya arahan yang diberikan oleh the Fed, para investor diharapkan dapat lebih siap untuk menyesuaikan portofolio jika hal tersebut dilaksanakan.

Di Indonesia, pemerintah sudah memberikan RAPBN 2022 kepada parlement. Dalam rencana tersebut kita dapat melihat pemerintah berusaha untuk menurunkan defisit anggaran ke 4,85% (saat ini 5,82%) dari PDB, dimana sesuai peraturan defisit anggaran harus  kembali di bawah 3% pada 2023.  Target penerbitan obligasi pemerintah di 2022 hampir menyerupai target penerbitan tahun 2021 yang telah disesuaikan, meskipun dengan target pertumbuhan PDB di 2022.

Sementara itu, kita melihat kolaborasi antara pemerintah dan Bank Indonesia yang menghasilkan suatu kerjasama melalui Surat Keputusan Bersama (SKB) 3, atau biasa dikenal sebagai kebijakan burden-sharing. Melalui kerjasama tersebut, BI akan membeli SBN melalui pasar primer sebanyak Rp 215 triliun di 2021 dan Rp 224 triliun di 2022. SKB 3 ini bertujuan untuk membantu pemerintah dalam program vaksinasi, kesehatan dan jaring pengaman social. Dengan begitu, pemerintah dapat memperkecil besar penerbitan obligasi pada setiap lelang.

Dengan kombinasi dari perkembangan terakhir seperti sinyal untuk tapering dari the Fed, penggunaan SAL 2020 pada anggaran 2021, RAPBN 2022 dan SKB 3, kami berpikir kelas aset pendapat tetap bisa mendapatkan momentum positif dalam jangka pendek, setidaknya sampai akhir tahun.

 

Rekomendasi Produk

PRODUK
MINION Reksa Dana MINION Fund Berinvestasi di Obligasi USD Pemerintah Indonesia dengan
Periode Redah – Menengah dan Kategori Risiko Rendah.
Investor memiliki risiko atas Portofolio Pasar Uang tersebut.
MIDU Reksa Dana MIDU berinvestasi pada Instrumen Obligasi dengan segmen
Jangka Menengah dan dikategorikan berisiko Rendah – Menengah.
Investor memiliki risiko atas Portofolio Obligasi tersebut.

 


 

DISCLAIMER

Pendapat yang diungkapkan dalam artikel adalah untuk tujuan informasi umum saja dan tidak dimaksudkan untuk memberikan saran atau rekomendasi khusus untuk individu atau produk keamanan atau investasi tertentu. Ini hanya dimaksudkan untuk memberikan edukasi tentang industri keuangan. Pandangan yang tercermin dalam konten dapat berubah sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan. Seluruh data kinerja dan return investasi yang tertera di artikel ini tidak dapat digunakan sebagai dasar jaminan perhitungan untuk membeli atau menjual suatu efek. Data tersebut merupakan catatan kinerja berdasarkan data historis dan bukan merupakan jaminan atas kinerja suatu efek di masa mendatang. Investasi melalui reksa dana mengandung risiko. Investor wajib membaca dan memahami prospektus sebelum memutuskan untuk berinvestasi melalui reksa dana.

Written by

Willy Gunawan

Tinggalkan Balasan

Alamat surel Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *