Bond Market Commentary : September 2021

  • icon-jam3 years ago
  • icon-share
    Shares

Bond Market Commentary : September 2021

Adjustment Time

The Fed menahan suku bunga acuan masih dalam rentang 0% – 0,25% pada pertemuan FOMC terakhir. Pada saat yang bersamaan, the Fed memberikan sinyal akan menurunkan stimulus pembelian obligasi mulai akhir tahun ini dan memperkirakan program tersebut akan berakhir di 2022. Mengenai kenaikan suku bunga, DOT plot the Fed mengindikasikan akan ada tiga kali kenaikan sampai akhir tahun 2023 dan kenaikan tersebut dapat terjadi lebih awal. Dengan pandangan yang hawkishdari the Fed, yield dari US Treasury 10 tahun merangkak naik.  Sementara itu, kongres di US sedang mendiskusikan rancangan undang – undang infrastruktur dan paket anggaran USD 3,5 triliun. Rancangan undang-undang akan memberikan pasar tambahan obligasi US, sehingga kami prediksi suplai obligasi tersebut akan mendorong kenaikan yield.

Dari dalam negeri, kami melihat pendapatan fiskal melanjutkan kenaikan mencapai 14% YoY sampai dengan Agustus (vs. target satu tahun tumbuh 7%) dari 9% YoY di 1H21 yang didukung oleh pertumbuhan ekonomi dalam dan luar negeri. Di sisi lain, belanja fiskal melambat ke 1,5% sampai dengan Agustus dari 9,4% YoY di 1H21, yang disebabkan oleh penurunan pada transfer daerah. Selain itu, dana PEN ( Pemulihan Ekonomi Nasional) baru mencapai 53% per 17 September 2021 dari Rp 744,75 triliun.  Kementerian Keuangan memperkirakan pertumbuhan GDP 3Q21 masih bisa mencapai 4% – 5% meskipun pemberlakuan PPKM di hampir seluruh kota di Indonesia. Pada akhir September, Indonesia telah mencapai kemajuan dalam indikator pandemi seperti tingkat vaksinasi yang mencapai 42% untuk suntikan dosis pertama (23% untuk dosis kedua), BOR menurun ke 9%, dan kasus harian tercatat pada kisaran 2 ribu kasus/hari.

Meskipun yield US Treasury terus naik, dengan doroangan katalis positif domestik seperti pendapatan fiskal yang kuat, kemajuan kondisi Covid -19, data makro ekonomi yang menguat dan kestabilan nilai tukar, kami percaya bahwa spread antara yield dari INDOGB dan US Treasury 10 tahun masih dapat menyempit sehingga kelas aset pendapatan tetap masih dapat berkinerja baik.

 

Rekomendasi Produk

PRODUK
MIDU Reksa Dana MIDU berinvestasi pada Instrumen Obligasi dengan segmen Jangka Menengah
dan dikategorikan berisiko Rendah – Menengah. Investor memiliki risiko atas Portofolio Obligasi tersebut.
MIDO2 Reksa Dana MIDO 2 berinvestasi pada Instrumen Obligasi dengan segmen Jangka Menengah
dan dikategorikan berisiko Rendah – Menengah. Investor memiliki risiko atas Portofolio Obligasi tersebut
MINION Reksa Dana MINION Fund Berinvestasi di Obligasi USD Pemerintah Indonesia dengan Periode Rendah – Menengah
dan Kategori Risiko Rendah. Investor memiliki risiko atas Portofolio Pasar Uang tersebut

 


Info lebih lanjut

Hubungi Mandiri Investasi – (021) 526 3505
Mandiri Investasi – www.mandiri-investasi.co.id
Moinves – www.moinves.co.id

 


 

DISCLAIMER

Pendapat yang diungkapkan dalam artikel adalah untuk tujuan informasi umum saja dan tidak dimaksudkan untuk memberikan saran atau rekomendasi khusus untuk individu atau produk keamanan atau investasi tertentu. Ini hanya dimaksudkan untuk memberikan edukasi tentang industri keuangan. Pandangan yang tercermin dalam konten dapat berubah sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan. Seluruh data kinerja dan return investasi yang tertera di artikel ini tidak dapat digunakan sebagai dasar jaminan perhitungan untuk membeli atau menjual suatu efek. Data tersebut merupakan catatan kinerja berdasarkan data historis dan bukan merupakan jaminan atas kinerja suatu efek di masa mendatang. Investasi melalui reksa dana mengandung risiko. Investor wajib membaca dan memahami prospektus sebelum memutuskan untuk berinvestasi melalui reksa dana.

Written by

Willy Gunawan

Tinggalkan Balasan

Alamat surel Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *