Weekly Market Recap 29 Apr – 3 Mei 2024

  • icon-jam06 Mei 2024
  • icon-share
    Shares

Weekly Market Recap 29 Apr – 3 Mei 2024

Highlight  ‌

 

Market:

  • Koreksi pasar saham mereda dengan kenaikan LQ45 +0,6% wow dan IHSG +1,4% wow. Namun, koreksi masih terjadi pada sektor financial, sedangkan indeks saham lebih ditopang oleh kenaikan sektor konsumer, healthcare, TLKM dan ASII.
  • Kabar baik datang dari bond yield yang berbalik arah dari 7,21% minggu sebelumnya menjadi 6,99%. Penguatan ini terjadi setelah The Fed memastikan tidak akan menaikan suku bunga acuannya. Pasar sempat mengkhawatirkan akan adanya kenaikan dari Fed rate setelah inflasi meleset dari perkiraan konsensus. Namun kekhawatiran tersebut mereda setelah pasar tenaga kerja AS terlihat melemah.
  • Selain bond yield yang menguat, nilai tukar Rupiah ikut menguat kembali di kisaran Rp16,000 per USD atau +0,8% wow.

 

Macro:

  • Bank Sentral AS, The Fed, menahan suku bunga acuan di 5,5% pada pertemuan bulan Mei 2024.
  • ISM Manufacturing PMI Apr24 tercatat 49,2, turun dari sebelumnya 50,3.
  • Data tenaga kerja AS Job Openings JOLTS bulan Maret 2024 turun menjadi 8,49 juta dari sebelunya 8,8 juta.
  • Inflasi Indonesia di Apr24 berada pada 3,0% yoy (0,25% mom), turun tipis dari sebelumnya 3,05% yoy (0,52% mom). Sedangkan inflasi inti masih naik menjadi 1,82% yoy, dari sebelumnya 1,77% yoy.
  • FDI Indonesia di kuartal pertama 2024 tumbuh 15,5% yoy, membaik dari kuartal sebelumnya 5,3% yoy.
  • Data tenaga kerja AS non-farm payroll di Apr24 bertambah hanya 175 ribu dari perkiraan konsensu 243 ribu. Sedangkan data pengangguran unemployment rate AS di Apr24 meningkat 3,9% dari bulan sebelumnya 3,8%.

 

Picture of the week

 

Sumber: LSEG, FT

 

Saham AS bergerak tandem dengan menguatnya US dollar dari awal tahun 2024 yang sebenarnya berbeda dengan pergerakan di masa lalu. Jika US dollar terus menguat maka kemungkinan kinerja saham akan menghadapi tantangan. Pada gambar 1, grafik Indeks sahama S&P500 (aksis kiri) dan indeks US Dollar (aksis kanan & berkebalikan) dulunya bergerak secara inverted (berkebalikan). Indeks US dollar menguat membuat indeks saham menurun seperti kejadian pada bulan April 2024. Dengan menguatnya mata uang AS, barang dan jasa menjadi tidak kompetitif di pasar global. Hal serupa dapat diartikan dengan US dollar yang menguat, maka pasar region lain dapat menyusul kinerja saham AS yang sudah berkinerja sangat baik tahun lalu.

 

Sumber: Bloomberg, Mandiri Sekuritas

 

Kita dapat melihat kejadian minggu pada pasar saham Indonesia yang mengalami tekanan dalam karena perubahan ekspektasi growth. Valuasi Forward PE dari IHSG terlihat sangat murah pada Standard Deviasi -2 di 12,7x. Saham dari sektor yang masih akan tertekan adalah perbankan meski masih kuat secara fundamental.  Sedangkan saham dari sektor consumer dan telekomunikasi akan menjadi saham defensive yang baik untuk berlindung karena laporan kuartal pertama 2024 yang cukup baik. Kami menyarankan investor untuk memiliki RD MGSED karena portofolio global yang terdiversikasi dengan baik, sama halnya dengan RD MITRA/RD ASEAN5  yang juga memiliki sebaran portofolio yang cukup lebar.

 


 

PRODUK 3M PERFORMANCE YTD PERFORMANCE
JCI -1,4% -1,9%
LQ45 -8,3% -6,9%
Saham
MITRA A -1,4% -1,9%
MICB A -6,4% -5,3%
ASEAN5 -6,7% -5,6%
MGSED A +2,3% +6,6%
Indeks
FTSE ESG A -6,6% -5,0%
ETF
XMLF -7,3% -5,7%
Pendapatan Tetap
MIDU -0,68% -0,11%
MIDO2 -2,15% -1,72%
IDAMAN -2,72% -3,90%

*Data diatas adalah data per tanggal 3 Mei 2024

 


Info Lebih Lanjut

Hubungi Mandiri Investasi – (021) 526 3505 ‌
‌Whatsapp Mandiri Investasi – 0816 86 0003‌
‌Email Mandiri Investasi – [email protected]
‌Mandiri Investasi – www.mandiri-investasi.co.id
‌Moinves – www.moinves.co.id


DISCLAIMER

‌Pendapat yang diungkapkan dalam artikel adalah untuk tujuan informasi umum saja dan tidak dimaksudkan untuk memberikan saran atau rekomendasi khusus untuk individu atau produk keamanan atau investasi tertentu. Ini hanya dimaksudkan untuk memberikan edukasi tentang industri keuangan. Pandangan yang tercermin dalam konten dapat berubah sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan. Seluruh data kinerja dan return investasi yang tertera di artikel ini tidak dapat digunakan sebagai dasar jaminan perhitungan untuk membeli atau menjual suatu efek. Data tersebut merupakan catatan kinerja berdasarkan data historis dan bukan merupakan jaminan atas kinerja suatu efek di masa mendatang. Investasi melalui reksa dana mengandung risiko. Investor wajib membaca dan memahami prospektus sebelum memutuskan untuk berinvestasi melalui reksa dana

Written by

Willy Gunawan

Tinggalkan Balasan

Alamat surel Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *