#WMR 11 – 14 April 2022

  • icon-jam2 years ago
  • icon-share
    Shares

#WMR 11 – 14 April 2022

Highlight

 

Setelah rally besar minggu sebelumnya, pada pekan lalu IHSG naik 0,35% dalam seminggu mencapai 7235. LQ45 juga mengalami penurunan 0,76% dalam sepekan. Berbeda dengan indeks utama, RD MITRA yang merupakan RD saham justru mengalami kenaikan 0,5% dalam sepekan. Untuk yield dari INDOGB 10 tahun kembali mengalami pelemahan 13bps dalam seminggu mencapai 6,92% dimana hampir sama seperti pelemahan yg terus terjadi pada yield UST 10 tahun 11bps menjadi 2,83%.

Inflasi Amerika Mar22 mencapai 8,5% yoy (vs 7,9% yoy Feb22) di atas perkiraan pasar di 8,3%. Sebagian kenaikan inflasi bulan Maret disebatkan oleh harga energy yang tinggi. Namun inflasi inti (mengukur daya beli diluar harga makanan dan energi) Amerika di bulan Maret hanya naik tipis di 6,5% yoy dari sebelumnya 6,4% yoy di Feb22 dan tidak mencapai perkiraan di 6,7%. Hal tersebut membuat banyak pihak memperkirakan bahwa inflasi kemungkinan sudah mendekati puncak. Di sisi lain inflasi produsen PPI Amerika di Mar22 mencapai 11,2% yoy (vs 10,3% yoy di Feb22), mendekati perkiraan pasar 11%. Sementara inflasi Mar22 Inggri mencapai 7% yoy (vs 6,2% yoy di Feb22), persis seperti perkiraan pasar. Dan inflasi inti Inggris mencapai 5,7% yoy (vs 5,2% yoy di Feb22), lebih rendah dari perkiraan 5,8%. China mencatatkan inflasi 1,5% yoy di Mar22 (vs 0,9% yoy Feb22), lebih tinggi dari perkiraan pasar di 1,2%. ECB mengumumkan bahwa Bank Sentral Eropa akan menurunkan pembelian aset per buat sampai akhirnya mengakhiri pembelian aset di kuartal ketiga tahun 2022. ECB masih menahan suku bunga acuan di 0% seperti sebelumnya.

Indonesia mencatatkan Retail Sales Feb22 12,9% yoy, menurun dari bulan sebelumnya Jan22 di 15,2% yoy. Indonesia mencatatkan pertumbuhan penjualan mobil 16% yoy d Mar22 (vs 65,1% yoy di Feb22). Sementara penjualan motor mengalami penurunan 13,6% yoy di Mar22 (vs -2,6% yoy di Feb22).

 

Picture of the week

 

 

Musim laporan keuangan 1Q22 di Amerika Serikat sedang berlangsung. Para analyst memperkirakan sales di kuartal pertama rata – rata mengalami kenaikan 10,9% yoy (Pic1). Namun laba per saham (EPS) hanya mengalami kenaikan 5,2% yoy, turun dibandingkan dari kuartal keempat 2021 tumbuh 32% (Pic2). Margin laba bersih kontraksi 0,05% menjadi 11,8%. Jika ekspektasi ini terjadi maka 1Q22 akan menjadi kuartal pertama dalam 30 tahun terakhir dimana sales tumbuh namun diikuti oleh kontraksi marjin laba. Permasalahan utama adalah inflasi dan kenaikan upah menjadi permasalahan utama. Kemudian biaya yang berhubungan dengan pandemi dan disrupsi pasokan ikut memberikan tekanan. Jika inflasi diyakin sudah mendekati puncak, maka seharusnya marjin perusahaan dapat pulih terutama di semester kedua. Sales yang masih tumbuh baik menunjukan ekonomi yang masih cukup stabil dan bertumbuh.

 

Important Date

 

  • Mon, 18 APR CN: GDP 1Q22
  • Mon, 18 APR ID: Trade Balance Mar22
  • Tue, 19 APR ID: Benchmark Rate Apr22

 


 

PRODUK 6M PERFORMANCE YTD PERFORMANCE
JCI +9,2% +9,9%
LQ45 +6,5% +11,2%
Saham
MITRA +6,0% +8,4%
ASEAN5 +4,2% +6,0%
MGSED -21,6% -21,3%
Pendapatan Tetap
MIDU +0,52% -0,34%
MINION -5,38% -7,61%
MIDO2 -0,31% -1,14%
IDAMAN -4,71% -4,86%

 


Info Lebih Lanjut

Hubungi Mandiri Investasi – (021) 526 3505
Whatsapp Mandiri Investasi – 0816 86 0003
Email Mandiri Investasi – [email protected]
Mandiri Investasi – www.mandiri-investasi.co.id
Moinves – www.moinves.co.id

 


 

DISCLAIMER

Pendapat yang diungkapkan dalam artikel adalah untuk tujuan informasi umum saja dan tidak dimaksudkan untuk memberikan saran atau rekomendasi khusus untuk individu atau produk keamanan atau investasi tertentu. Ini hanya dimaksudkan untuk memberikan edukasi tentang industri keuangan. Pandangan yang tercermin dalam konten dapat berubah sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan. Seluruh data kinerja dan return investasi yang tertera di artikel ini tidak dapat digunakan sebagai dasar jaminan perhitungan untuk membeli atau menjual suatu efek. Data tersebut merupakan catatan kinerja berdasarkan data historis dan bukan merupakan jaminan atas kinerja suatu efek di masa mendatang. Investasi melalui reksa dana mengandung risiko. Investor wajib membaca dan memahami prospektus sebelum memutuskan untuk berinvestasi melalui reksa dana.

Written by

Willy Gunawan

Tinggalkan Balasan

Alamat surel Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *