MRECAP-20-aug-21 (6)

Article

Monthly Macro Review : Spring season

  • icon-jam23 April 2024
  • icon-share
    Shares

Monthly Macro Review : Spring season

Bulan Maret 2024 pasar modal seperti memasuki musim semi di mana ekonomi global terlihat menguat terutama di Amerika Serikat dengan data kerja yang masih baik dan inflasi yang masih dinamis. The Fed menyatakan akan menurunkan suku bunga acuan suatu saat di tahun 2024 membuat risky assets seperti saham dan bitcoin bergerak postif. Angin positif juga bertiup ke Indonesia yang sedang memasuki masa Ramadhan dengan daya beli masyarakat yang relatif menguat dengan adanya THR (Tunjangan Hari Raya) dan dana Bansos (Bantuan Sosial). Inflasi dalam negeri cukup terkendali terutama dari biaya angkutan, sedangkan harga pangan seperti beras hanya bersifat sementara karena jadwal musim panen yang mundur. Indeks saham dunia terus mencatatkan rekor tertinggi, demikan pula dengan harga penutupan IHSG yang sempat mencapai 7.433 tertinggi sepanjang masa.

 

Overview

 

Federal Reserve telah mengindikasikan niat mereka untuk melakukan pemangkasan suku bunga sebesar total 75 basis poin dalam tahun ini. Selain itu, bank sentral juga telah secara signifikan merevisi proyeksinya untuk ekonomi AS, serta mencatat bahwa inflasi diperkirakan akan sedikit lebih tinggi dari yang awalnya diantisipasi. Proyeksi menunjukkan bahwa pertumbuhan PDB AS akan mencapai 2,1% tahun ini, dibandingkan dengan perkiraan sebelumnya dari The Fed sebesar 1,4%. Meskipun fluktuasi terus berlanjut, inflasi secara bertahap bergerak menuju target resmi The Fed sebesar 2%. Namun demikian, pertumbuhan lapangan kerja yang kuat dan tingkat pengangguran yang rendah tetap bertahan.

Sidang Kongres Rakyat Nasional China bulan Maret mentapkan target pertumbuhan GDP sekitar 5% untuk tahun 2024, namun tanpa mengumumkan paket stimulus signifikan untuk mencapai tujuan ini. Penekanan Perdana Menteri Li Qiang pada pengembangan ekonomi berkualitas tinggi, dengan memprioritaskan bidang seperti kemandirian teknologi dan keamanan ekonomi, menunjukan pergeseran fokus Beijing dari hanya sekedar mencapai pertumbuhan GDP. Di sisi lain, Bank of Japan telah membuat perubahan historis dengan mengakhiri era suku bunga negatifnya, dengan menandai kenaikan biaya bunga pinjaman pertama kalinya sejak 2007 saat negara ini melampaui beberapa dekade deflasi.

BoJ telah mengumumkan niatnya untuk menjaga suku bunga overnight dalam kisaran sekitar nol hingga 0,1%, dibandingkan dengan kisaran sebelumnya sebesar -0,1%. Awalnya diperkenalkan pada tahun 2016 untuk mendorong peningkatan pinjaman oleh bank-bank guna merangsang pengeluaran dan mengurangi risiko perlambatan ekonomi global, namun kebijakan suku bunga negatif ini sekarang telah dihapus. Selain itu, pekerja di beberapa perusahaan terbesar Jepang telah mendapatkan kenaikan gaji terbesar mereka sejak tahun 1991, memberikan BoJ keyakinan bahwa inflasi ringan akan terus berlanjut, sebuah tujuan yang telah lama menjadi pusat kebijakan bank sentral tersebut.

Sementara itu, ekonomi domestik dipengaruhi oleh pola konsumsi, terutama karena Indonesia memasuki bulan suci Ramadhan. Harga beras yang sudah normal berkontribusi pada lingkungan ekonomi yang lebih baik secara keseluruhan. Selain itu, pasar mulai mendiskusikan implementasi program pemerintah berikutnya, termasuk program makan siang gratis untuk siswa sekolah, yang berpotensi merangsang konsumsi.

 

Topic of discussion

 

  • Inflasi.
  • PMI Manufacturing dan Indeks Keyakinan Konsumen.
  • Data makro ekonomi.
  • Analisa kondisi makro ekonomi dan kondisi pasar modal.
  • Kesimpulan dan Rekomendasi.

 

Rekomendasi

 

Sinyal taktikal strategi jangka pendek pada April 2024 masih memberikan isyarat untuk masuk ke risky asset lebih banyak yaitu saham dan obligasi. Porsi saham saat ini sama seperti bulan lalu yakni 47,5% dan porsi obligasi tetap di 47,5% serta porsi pasar uang bertahan di 5,0%. Kami menyarankan investor untuk tetap memiliki optimistis pada semester pertama 2024 karena banyak katalis positif di awal tahun meski volatalitas tinggi karena tekanan geopolitik di Timur Tengah dan kebijakan moneter dari Bank Sentral AS. Rekomendasi produk saham bertahan pada saham berkapitalisasi besar yaitu RD MITRA, RD Index FTSE Indonesia ESG dan ETF Mandiri Indeks LQ45 (XMLF). Sementara pada kelas pendapatan tetap produk RD IDAMAN dan MIDU dapat menjadi pertimbangan untuk investor yang ingin memiliki eksposur produk berdurasi menengah – panjang (risiko tinggi) dan berdurasi pendek (risiko rendah) dengan pembagian dividen regular.

 

 

Rekomendasi Produk

 

Saham

 

Saham Global

 

Index

 

Pendapatan Tetap

 

Pasar Uang

 

PRODUK 3M PERFORMANCE YTD PERFORMANCE
Saham
MICB A -3,7% -3,2%
ASEAN5 -3,6% -3,1%
Saham Global
MGSED A +4,4% +5,2%
MASED B +1,1% -3,9%
Index
FTSE ESG A -4,9% -4,1%
XMLF -4,3% -3,8%
Pendapatan Tetap
MIDU -0,09% +0,21%
IDAMAN -1,76% -3,82%
Pasar Uang
MIPU +1,01% +1,28%

*Data diatas adalah data per tanggal 22 April 2024

 

Untuk membaca hal-hal yang terjadi di bulan Maret 2023 yang mempengaruhi ekonomi secara makro selengkapnya disini:

Baca Selengkapnya

 


Info Lebih Lanjut

Hubungi Mandiri Investasi – (021) 526 3505
Whatsapp Mandiri Investasi – 0816 86 0003
Email Mandiri Investasi – [email protected]
Mandiri Investasi – www.mandiri-investasi.co.id
Moinves – www.moinves.co.id


DISCLAIMER

Pendapat yang diungkapkan dalam artikel adalah untuk tujuan informasi umum saja dan tidak dimaksudkan untuk memberikan saran atau rekomendasi khusus untuk individu atau produk keamanan atau investasi tertentu. Ini hanya dimaksudkan untuk memberikan edukasi tentang industri keuangan. Pandangan yang tercermin dalam konten dapat berubah sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan. Seluruh data kinerja dan return investasi yang tertera di artikel ini tidak dapat digunakan sebagai dasar jaminan perhitungan untuk membeli atau menjual suatu efek. Data tersebut merupakan catatan kinerja berdasarkan data historis dan bukan merupakan jaminan atas kinerja suatu efek di masa mendatang. Investasi melalui reksa dana mengandung risiko. Investor wajib membaca dan memahami prospektus sebelum memutuskan untuk berinvestasi melalui reksa dana.

Written by

Willy Gunawan

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *