Weekly Market Recap 21 – 25 August 2023

  • icon-jam1 years ago
  • icon-share
    Shares

Weekly Market Recap 21 – 25 August 2023

Highlight  ‌

 

Indeks saham bergerak relatif flat, IHSG bergeser 0,5% WoW ke 6.895 dan LQ45 masih tetap sama 956. IndoGb yield naik tipis 4 bps menjadi 6,53%. Nilai tukar Rupiah masih di bawah Rp 15.300 per USD. Para investor menantikan hasil pertemuan tahunan bank sentral AS di Jackson Hole yang berlangsung pada hari Jumat lalu.

China kembali menurunkan Loan Prime Rate 1 year sebanyak 10 bps menjadi 3,45%, namun mempertahankan rate 5 year di 4,2%.

Indonesia mencatatkan current account deficit sebesar USD 1,93 miliar atau defisit 0,5% terhadap PDB pada kuartal kedua 2023 dari kuartal pertama dengan surplus sebesar USD 3,85 miliar (surplus 0,9% terhadap PDB). Bank Indonesia mempertahankan BI 7DRRR di 5,75%, lending facility rate tetap di 6,5% dan deposit facility rate di 5%. Pertumbuhan kredit kembali naik ke 8,5% di Juli 2023 dari bulan sebelumnya 7,8%.

 

Picture of the week

 

 

Pada simposium tahunan kebijakan bank sentral AS di Jackson Hole Jumat lalu, gubernur the Fed memberikan beberapa pernyataan penting: “Although inflation has moved down from its peak – a welcome development – it remains too high. We are prepared to raise rates further if appropriate, and intend to hold policy at a restrictive level until we are confident that inflation is moving sustainably down toward our objective… Doing too much could also do unnecessary harm to the economy.” Dengan demikian kebijakan “higher for longer” kemungkinan masih relevan pada diskusi saat ini. Banyak pengamat memperkirakan mungkin the Fed akan pause kenaikan Fed rate pada pertemuan resmi di September dan kembali menaikan di akhir tahun. Tidak akan ada pemotongan suku bunga pada tahun 2023.

Inflasi sudah berjalan seperti harapan dengan penurunan yang drastis meski masih tinggi secara rata-rata dari yang ingin dicapai yaitu 2% per tahun. Saat ini pendorong inflasi telah bergeser dari energi menjadi perubahan dan jasa (Pic 1). Kuatnya sektor perumahan karena masih kuatnya pasar tenaga kerja sehingga penurunan inflasi masih butuh waktu.

Pandangan kami saat ini adalah saham global kemungkinan masih akan banyak rintangan untuk naik secara pasti. Sementara bulan Agustus selalu menjadi bulan yang penuh koreksi sebelum rally sampai akhir tahun. Kami merekomendasi investor untuk memiliki RD MICB, RD ASEAN 5, RD Index FTSE Indonesia ESG dan ETF LQ45 XMLF.

 

Important Date

 

  • Tuesday, 29 August ’23
    US: JOLTs Job Openings Jul23
  • Thursday, 31 August ’23
    IN: GDP growth 2Q23
    US: PCE  Jul23, Core PCE Jul23
  • Friday, 01 September ’23
    CN: Caixin PMI Manufacturing Aug23
    ID: S&P PMI Manufacturing Aug23, Inflation Aug23
    US: S&P PMI Manufacturing Aug23, Non Farm Payrolls Aug23, Unemployment Aug23

 


 

PRODUK 3M PERFORMANCE YTD PERFORMANCE
JCI +2,9% +0,7%
LQ45 +1,6% +2,1%
Saham
MITRA +1,9% +6,6%
MICB +3,0% +6,3%
ASEAN5 +1,5% +4,6%
MGSED +1,4% +14,4%
Index
FTSE +1,3% +1,7%
ETF
XMLF +2,2%
Pendapatan Tetap
MIDU +0,21% -2,30%
MINION +0,87% +0,85%
MIDO2 +0,35% +4,44%
IDAMAN -1,34% -0,13%

 


Info Lebih Lanjut

Hubungi Mandiri Investasi – (021) 526 3505 ‌
‌Whatsapp Mandiri Investasi – 0816 86 0003‌
‌Email Mandiri Investasi – [email protected]
‌Mandiri Investasi – www.mandiri-investasi.co.id
‌Moinves – www.moinves.co.id


 

DISCLAIMER

‌Pendapat yang diungkapkan dalam artikel adalah untuk tujuan informasi umum saja dan tidak dimaksudkan untuk memberikan saran atau rekomendasi khusus untuk individu atau produk keamanan atau investasi tertentu. Ini hanya dimaksudkan untuk memberikan edukasi tentang industri keuangan. Pandangan yang tercermin dalam konten dapat berubah sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan. Seluruh data kinerja dan return investasi yang tertera di artikel ini tidak dapat digunakan sebagai dasar jaminan perhitungan untuk membeli atau menjual suatu efek. Data tersebut merupakan catatan kinerja berdasarkan data historis dan bukan merupakan jaminan atas kinerja suatu efek di masa mendatang. Investasi melalui reksa dana mengandung risiko. Investor wajib membaca dan memahami prospektus sebelum memutuskan untuk berinvestasi melalui reksa dana.

Written by

Willy Gunawan

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *