#WMR 25 – 28 April 2022

  • icon-jam2 years ago
  • icon-share
    Shares

#WMR 25 – 28 April 2022

Highlight

 

IHSG naik 2.22% mom (157 bps) dalam sebulan mencapai 7,228. Indeks LQ45 naik lebih besar yakni 6,16% mom (63 bps) menjadi 1.085. Pencapaian RD MITRA sebagai RD saham mengalami kenaikan 5,4% mom di bulan April, dimana pencapaian tersebut menambah pencapaian 11,34% ytd pada tahun ini .Yield dari INDOGB 10 tahun naik mencapai 7,0% pada akhir April yang menandakan pelemahan 25bps dari bulan sebelumnya.

US ISM Manufacturing April kembali turun menjadi 55,4 dari sebelumnya 57.1.Komite dalam pertemuan FOMC melanjutkan kenaikan benchmark the Fed rate 50 bps menjadi 1% sesuai dengan harapan pasar. Komite juga konsisten sesuai rencana akan menurunkan balance sheet mulai 1 Juni. 3 bulan pertama the Fed akan menarik USD 30bn US Treasury dan USD 17.5 bn MBS. Kemudian penarikan akan meningkat menjadi USD 60 bn US Treasury dan USD 35 bn MBS. Non-farm payrolls bulan April terjadi penambah 428 ribu, sedikit lebih tinggi dari perkiraan di 415 ribu. Tingkat pengangguran AS bulan April berada pada 3,6% sama seperti bulan sebelumnya. Melihat data ISM yang semakin menurun dan data tenaga kerja yang hampir sama di bulan April seperti bulan sebelumnya, maka data berikut yang dinantikan adalah inflasi dan inflasi inti yang akan terbit minggu ini. Berdasarkan perkiraan inflasi AS mengalami penurun ke 8,2% (vs 8,5% di Maret) dan inflasi inti juga mengalami pelemahan ke 6,2% di April (vs 6,5% di Maret)

Tingkat tenaga kerja EU kembali turun menjadi 6,8% di April dari sebelum 6,9%. Bank sentral Australian RBA menaikan suku bunga acuan menjadi 0,35% dari sebelumnya 0,1%. Begitu pula dengan bank sentral India RBI menjadi 4,4% dari sebelumnya 4%. Bank of England juga menaikan suku bunga acuan menjadi 1% dari sebelumnya di 0,75%.

Indonesia mencatatkan PMI Manufacturing April mencapai 51,9, naik dari sebelumnya 51,3. di bulan Maret.

 

Picture of the week

 

 

 

Pada minggu ini kita akan mendengarkan pertumbuhan PDB kuartal pertama 1Q22. Bila pada 4Q21 pertumbuhan PDB berada pada 5,02%, maka pada kuartal pertama akan berkisar 4,95% sesuai perkiraan consensus. Pertumbuhan terbesar terjadi pada sisi konsumsi dimana pada 4Q21 berada pada 3,55% dan pada 1Q22 diperkirakan akan berkisar pada 4,7%. Meskipun adanya gelombang covid varian omicron di kuartal pertama, namun pergerakan masyarakat terus meningkat (Pic 1). Selain itu pada indeks retail sales, kredit konsumen dan keyakinan konsumen (Pic 2) masih pada tren kenaikan. Belanja pemerintah seperti yang diperkirakan akan mengalami penyusutan dimana pada dua tahun sebelumnya menjadi tulang punggung pertumbuhan. Net export diperkirakan juga akan mengalami penurunan karena efek high base kuartal 1 di 2021.

 

Important Date

 

  • Mon, 09 MAY ID: Inflation & core inflation April, GDP 1Q22,
  • Wed, 11 MAY ID: Consumer Confidence Apr22
  • Wed, 11 MAY US: Inflation and core inflation Apr22
  • Thu, 12 MAY US: PPI Apr22

 

PRODUK 6M PERFORMANCE YTD PERFORMANCE
JCI +10,8% +9,8%
LQ45 +15,1% +16,5%
Saham
MITRA +9,4% +11,3%
ASEAN5 +7,4% +8,7%
MGSED -27,6% -25,3%
Pendapatan Tetap
MIDU -0,62% -1,18%
MINION -8,28% -9,47%
MIDO2 -1,65% -1,73%
IDAMAN -5,90% -5,88%

 


Info Lebih Lanjut

Hubungi Mandiri Investasi – (021) 526 3505
Whatsapp Mandiri Investasi – 0816 86 0003
Email Mandiri Investasi – [email protected]
Mandiri Investasi – www.mandiri-investasi.co.id
Moinves – www.moinves.co.id

 


 

DISCLAIMER

Pendapat yang diungkapkan dalam artikel adalah untuk tujuan informasi umum saja dan tidak dimaksudkan untuk memberikan saran atau rekomendasi khusus untuk individu atau produk keamanan atau investasi tertentu. Ini hanya dimaksudkan untuk memberikan edukasi tentang industri keuangan. Pandangan yang tercermin dalam konten dapat berubah sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan. Seluruh data kinerja dan return investasi yang tertera di artikel ini tidak dapat digunakan sebagai dasar jaminan perhitungan untuk membeli atau menjual suatu efek. Data tersebut merupakan catatan kinerja berdasarkan data historis dan bukan merupakan jaminan atas kinerja suatu efek di masa mendatang. Investasi melalui reksa dana mengandung risiko. Investor wajib membaca dan memahami prospektus sebelum memutuskan untuk berinvestasi melalui reksa dana.

Written by

Willy Gunawan

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *