Bond Market Commentary : September 2022

  • icon-jam2 years ago
  • icon-share
    Shares

Bond Market Commentary : September 2022

Defend Attractiveness

September 2022 merupakan bulan yang cukup penting bagi banyak bank sentral di seluruh dunia dalam menaikan suku bunga acuan mereka. Alasan pengetatan kebijakan moneter yang cukup besar adalah untuk melawan inflasi. Selain itu, spread yang semakin melebar antara Fed Fund Rate (FFR) AS dan suku bunga acuan lainnya membuat banyak mata uang terdepresiasi, termasuk Rupiah. Hal ini terjadi karena The Fed menaikkan Fed Fund Rate sebesar 75 bps lagi pada September 2022 yang membawa suku bunga acuan ke kisaran 3 – 3,25%. The Fed mengisyaratkan bahwa kenaikan terakhir tidak akan menjadi yang terakhir dari proses pengetatan kebijakan moneter. Pasar memperkirakan FFR akan naik ke kisaran 4-5%, tertinggi sejak krisis keuangan 2008 – 2009. Bank Indonesia merespon dengan menaikkan 7D RRR sebesar 50 bps dan di luar ekspektasi pasar yang hanya 25 bps. Suku bunga acuan domestik kini meningkat menjadi 4,25% dan spread antara FFR dan BI 7D RRR hanya 100 bps.

Pada saat yang sama, kami melihat yield dari US 10-year Treasury melonjak signifikan menjadi 3,75% pada akhir September 2022 dari 3,13% pada akhir Agustus 2022, naik 62 bps dalam satu bulan. Sementara itu, yield dari INDOGB 10-tahun mencapai 7,38% pada akhir September 2022, hanya naik 26 bps dalam satu bulan. Oleh karena itu, spread antara imbal hasil INDOGB dan UST menyempit menjadi 360 bps dari sebelumnya di atas 400 bps. Kami dapat memahami bila INDOGB rentan terhadap koreksi. Namun, kami melihat likuiditas domestik yang besar yang dapat menjadi pendukung utama untuk membeli INDOGB. Realisasi penerimaan negara per Agustus 2022 sudah mencapai 95,6% dari target tahun 2022 sehingga pemerintah memiliki risiko yang lebih rendah dan tidak perlu menerbitkan obligasi dengan imbal hasil yang lebih tinggi. Selain itu, meskipun nilai tukar Rupiah terdepresiasi, namun relatif lebih baik dibandingkan mata uang negara lain. Kami masih menyarankan investor memiliki produk obligasi berdurasi pendek karena menurut kami kita sudah berada pada setengah jalan dalam perubahan pengetatan moneter global.

 

Rekomendasi Produk

 

PRODUK
MIDU Reksa Dana MIDU berinvestasi pada Instrumen Obligasi dengan segmen Jangka Menengah
dan dikategorikan berisiko Rendah – Menengah. Investor memiliki risiko atas Portofolio Obligasi tersebut.

 


Info Lebih Lanjut

Hubungi Mandiri Investasi – (021) 526 3505
Whatsapp Mandiri Investasi – 0816 86 0003
Email Mandiri Investasi – [email protected]
Mandiri Investasi – www.mandiri-investasi.co.id
Moinves – www.moinves.co.id

 


 

DISCLAIMER

Pendapat yang diungkapkan dalam artikel adalah untuk tujuan informasi umum saja dan tidak dimaksudkan untuk memberikan saran atau rekomendasi khusus untuk individu atau produk keamanan atau investasi tertentu. Ini hanya dimaksudkan untuk memberikan edukasi tentang industri keuangan. Pandangan yang tercermin dalam konten dapat berubah sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan. Seluruh data kinerja dan return investasi yang tertera di artikel ini tidak dapat digunakan sebagai dasar jaminan perhitungan untuk membeli atau menjual suatu efek. Data tersebut merupakan catatan kinerja berdasarkan data historis dan bukan merupakan jaminan atas kinerja suatu efek di masa mendatang. Investasi melalui reksa dana mengandung risiko. Investor wajib membaca dan memahami prospektus sebelum memutuskan untuk berinvestasi melalui reksa dana.

Written by

Willy Gunawan

Tinggalkan Balasan

Alamat surel Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *