Ini Pentingnya Rebalancing Portfolio dalam Investasi

  • icon-jam8 years ago
  • icon-share
    Shares

Ini Pentingnya Rebalancing Portfolio dalam Investasi

Setelah setahun kamu berinvestasi, tentu kamu bersiap memasuki tahun yang baru. Nah, salah satu strategi investasi menjelang awal tahun adalah bersiap melakukan rebalancing portofolio. Apa itu rebalancing portfolio? Istilah ini merupakan strategi menyesuaikan kembali alokasi portofolio sesuai tujuan investasi kamu. Saat mulai investasi, kamu harus memiliki tujuan yang ingin dicapai, berapa lama jangka waktu perencanaan investasi, hingga berapa hasil atau target investasi.

Tahukah, kamu? Ketika berinvestasi di reksa dana atau investasi apa saja,  seringkali tiap  aset yang kamu miliki punya pertumbuhan yang berbeda-beda. Ya, nantinya hal ini dapat menyebabkan komposisi aset-aset penyusun portfolio jadi berubah, sehingga nggak sesuai dengan yang apa yang awalnya diharapkan. Itulah kenapa secara berkala kita perlu melakukan rebalancing portfolio. Simak selengkapnya, yuk!

Memahami Prinsip Dasar Rebalancing dalam Investasi

Sebaiknya, berkonsultasilah dengan perusahaan Manajer Investasi (MI) yang mengelola asetmu. Pada dasarnya, rebalancing merupakan tindakan mengembalikan komposisi portofolio ke komposisi dasar sebagaimana ditetapkan pada awalnya. Rebalancing perlu kamu lakukan, karena seiring berjalannya waktu sebagian dari investasi mungkin tidak sejalan dengan tujuan investasi kamu. Dengan melakukan rebalancing, kamu bisa memastikan bahwa portofolio investasi nggak selalu fokus pada kategori aset tertentu dan imbal hasil portofolio secara keseluruhan dapat tercapai pada tingkat risiko yang paling sesuai.

Contohnya, alokasi aset dasar menetapkan porsi saham sebesar 60% dari total portofolio, sedangkan sisanya yaitu 40% merupakan instrumen pasar uang. Kemudian, setelah pasar saham mengalami kenaikan, porsi saham ternyata naik menjadi 80% dari total portofolio, sementara porsi pasar uang turun menjadi 20%. Jika hal ini terjadi, kamu sebagai investor bisa menjual sebagian dari saham yang kamu miliki, lalu mengalihkan investasi ke pasar uang yang porsinya mengalami penurunan sehingga komposisi portofolio kembali ke 60% saham dan 40% pasar uang. Nggak perlu bingung karena hal ini tentunya bisa kamu konsultaskan pada Manajer Investasi pilihanmu.

Baca Juga:

Ketahui Dulu 4 Jenis A Jenis Aset Sebelum Mulai Berinvestasi

Inilah Keuntungan Berinvestasi di Reksadana

Pilihan Investasi Aman di Masa Muda

Kapan Rebalancing Perlu Dilakukan?

Umumnya, rebalancing dilakukan secara berkala,  setiap 6 atau 1 tahun sekali. Misalnya, dalam setahun kamu merasa target keuntungan reksa dana belum terpenuhi. Kalau terjadi, tentu rebalancing harus dilakukan, karena bisa jadi ini disebabkan oleh peletakkan dana pada jenis reksa dana yang kurang tepat. Begitu juga misalnya kamu punya target reksa dana yang sudah terpenuhi dalam waktu 6 bulan. Walau sudah terpenuhi, rebalancing dapat dilakukan untuk mengoptimalkan imbal hasil dari reksa dana yang kamu miliki. Intinya, rebalancing perlu dilakukan ketika kamu untung maupun merugi.

Semoga informasi ini bermanfaat! Selagi muda, saatnya kamu berinvestasi demi masa depan yang cerah. Mau investasi? Online aja di https://moinves.co.id/ atau download aplikasi MoInves di smartphone-mu.

Written by

Abdel Jabbar

Tinggalkan Balasan

Alamat surel Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *