Equity Market Commentary : Maret 2023

  • icon-jam1 years ago
  • icon-share
    Shares

Equity Market Commentary : Maret 2023

High Volatility (Global Equity Market)

Indeks global bergerak ke arah yang positif pada Maret 2023. Dibandingkan dengan bulan sebelumnya di mana pasar global memperkirakan Fed akan menaikkan suku bunga acuan lebih lanjut untuk mengatasi inflasi yang kuat, pada bulan Maret ini investor melihat ekonomi AS mungkin tidak dapat menghadapi kenaikan suku bunga yang lebih lanjut karena beberapa bank di AS dinyatakan bermasalah pada pertengahan Maret 2023. Regulator dan bank sentral AS bertindak cepat untuk menghindari systemic risk pada sistem keuangan. Peristiwa tersebut menciptakan reaksi risk-off, sehingga yield dari US Treasury turun secara signifikan dan DXY menguat dalam jangka pendek. The Fed berusaha meningkatkan likuiditas di sistem perbankan AS untuk menenangkan pasar, namun, kebijakan tersebut tidak sama dengan quantitative easing sehingga langkah yang diambil oleh Bank Sentral kemungkinan tidak akan meningkatkan inflasi yang sudah tinggi seperti saat ini. Kami berpendapat bahwa struktur ekonomi AS saat ini berbeda dengan tahun 70-an dan 80-an ketika mayoritas masyarakat tidak berhutang. Pada saat ini, kebanyakan orang dan perusahaan di AS memiliki utang dan cukup berbahaya jika suku bunga acuan terus naik.

Sementara itu, tingkat inflasi dan data pengangguran AS bergerak ke arah yang diinginkan meskipun masih jauh untuk mencapai level yang ditargetkan. Melihat kondisi saat ini, The Fed sedang berada pada waktu yang tidak mudah untuk menghadapi segala tantangan. Suku bunga Fed telah mencapai 5,00% dan menurut kami puncak suku bunga acuan akan mencapai sekitar 5,25%. Kami juga berpikir bahwa untuk menurunkan inflasi, Fed akan mempertahankan suku bunga acuan pada puncaknya hingga akhir tahun. Menurut kami kondisi saat ini seharusnya dapat dipergunakan oleh para investor karena meskipun penuh ketidakpastian namun secara keseluruhan masih pada kondisi yang terkendali. Kami merekomendasikan investor berinvestasi dalam portofolio global secara bertahap karena risiko penurunan yang terbatas dan suku bunga mendekati puncak.

Comeback (Domestic Equity Market)

Saham Indonesia kembali bangkit pada pertengahan Maret 2023 karena investor global melihat tanda-tanda suku bunga AS telah mendekati puncak. Hal tersbut sama sekali berbeda dari awal bulan ketika pasar global masih mengharapkan kenaikan suku bunga AS lebih lanjut karena inflasi yang masih kuat. Namun, tiba-tiba investor berharap The Fed menghentikan kenaikan suku bunga karena salah satu bank AS dinyatakan default. Otoritas AS seperti Menteri Keuangan dan Bank Sentral bergerak cepat untuk menghindari apa yang ditakuti yaitu systemic risk. The Fed berada dalam masa sulit karena kebijakan apa pun dapat membawa konsekuensi yang berisiko. Untungnya, perkembangan inflasi dan data pengangguran AS baru-baru ini berada pada arah yang diharapkan sehingga investor melihat tekanan untuk menaikkan suku bunga The Fed lebih lanjut dapat mereda. Oleh karena itu, indeks dolar (DXY) turun dan investor melihat peluang di negara berkembang sebagai sumber pertumbuhan.

Saham Indonesia berubah positif dan investor asing kembali ke pasar domestik karena valuasi yang menarik dan prospek pertumbuhan. Kami pikir rally masih bisa berlanjut dan indeks domestik dapat mencapai level lebih tinggi terutama jika kinerja keuangan kuartal pertama tahun ini dirilis pada April 2023. Kami masih menyukai sektor keuangan, telekomunikasi, sektor non-cyclical, dan otomotif. Kami juga melihat sektor pertambangan bisa menarik pada musim dividen di kuartal kedua tahun ini. Sektor teknologi terlihat mulai menarik tetapi kami menunggu saat yang lebih baik untuk melangkah lebih jauh.

Rekomendasi Produk

PRODUK
MGSED Reksa Dana MGSED berinvestasi pada Efek Ekuitas Syariah Luar Negeri di dalam Daftar Efek Syariah.
Dengan segmen Jangka Panjang, dan dikategorikan berisiko tinggi. Investor memiliki risiko atas portofolio saham tersebut.
MITRA Reksa Dana MITRA berinvestasi pada saham domestik mayoritas saham Big Cap.
Dengan segmen Jangka Panjang, dan dikategorikan berisiko tinggi. Investor memiliki risiko atas portofolio saham tersebut.
MICB Reksa Dana Mandiri Investa Cerdas Bangsa berinvestasi mayoritas pada saham yang termasuk dalam indeks LQ45.
Dengan segmen Jangka Panjang, dan dikategorikan berisiko tinggi. Investor memiliki risiko atas portofolio saham tersebut.
MANFIGA Reksa Dana Indeks MANFIGA berinvestasi mayoritas pada saham yang terdapat di dalam Indeks FTSE Indonesia ESG.
Dengan segmen Jangka Panjang, dan dikategorikan berisiko tinggi. Investor memiliki risiko atas portofolio saham tersebut.

 


Info Lebih Lanjut

Hubungi Mandiri Investasi – (021) 526 3505
Whatsapp Mandiri Investasi – 0816 86 0003
Email Mandiri Investasi – [email protected]
Mandiri Investasi – www.mandiri-investasi.co.id
Moinves – www.moinves.co.id

 


 

DISCLAIMER

Pendapat yang diungkapkan dalam artikel adalah untuk tujuan informasi umum saja dan tidak dimaksudkan untuk memberikan saran atau rekomendasi khusus untuk individu atau produk keamanan atau investasi tertentu. Ini hanya dimaksudkan untuk memberikan edukasi tentang industri keuangan. Pandangan yang tercermin dalam konten dapat berubah sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan. Seluruh data kinerja dan return investasi yang tertera di artikel ini tidak dapat digunakan sebagai dasar jaminan perhitungan untuk membeli atau menjual suatu efek. Data tersebut merupakan catatan kinerja berdasarkan data historis dan bukan merupakan jaminan atas kinerja suatu efek di masa mendatang. Investasi melalui reksa dana mengandung risiko. Investor wajib membaca dan memahami prospektus sebelum memutuskan untuk berinvestasi melalui reksa dana.

Written by

Willy Gunawan

Tinggalkan Balasan

Alamat surel Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *