Pertumbuhan kredit akhirnya kembali ke teritori positif meskipun masih cukup lemah di 0,56% yoy untuk bulan Juni 2021. Pertumbuhan tersebut didorong oleh perbaikan kinerja dan aktifitas perusahaan dan UMKM. Selain itu, bank melonggarkan index of lending standard sehingga pelaku usaha mendapatkan kemudahan untuk mendapatkan kredit dari bank. Bank Indonesia berharap pertumbuhan kredit dappat mencapai 4% – 6% tahun ini. Kami melihat Bank Indonesia menurunkan Open Market Operation (OMO) yang membuat bank perlu mencari sumber pendapat lain dan terus menurunkan deposit rate. Untuk saat ini, kami tidak  melihat  penurunan imbal hasil dari pasar uang dapat berbalik dalam waktu dekat.

 

---

 

DISCLAIMER

Pendapat yang diungkapkan dalam artikel adalah untuk tujuan informasi umum saja dan tidak dimaksudkan untuk memberikan saran atau rekomendasi khusus untuk individu atau produk keamanan atau investasi tertentu. Ini hanya dimaksudkan untuk memberikan edukasi tentang industri keuangan. Pandangan yang tercermin dalam konten dapat berubah sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan. Seluruh data kinerja dan return investasi yang tertera di artikel ini tidak dapat digunakan sebagai dasar jaminan perhitungan untuk membeli atau menjual suatu efek. Data tersebut merupakan catatan kinerja berdasarkan data historis dan bukan merupakan jaminan atas kinerja suatu efek di masa mendatang. Investasi melalui reksa dana mengandung risiko. Investor wajib membaca dan memahami prospektus sebelum memutuskan untuk berinvestasi melalui reksa dana.

Bagikan Ke :