Gambar Artikel WMR, Market Macro, etc (1000x605px)

Pada minggu ini pasar global akan kembali mendengarkan keputusan the Fed untuk menaikan suku bunga acuan FFR (Fed Fund Rate).

Kenaikan harga bensin bersubsidi sudah pasti akan menaikan inflasi dari perkiraan economist Mandiri Sekuritas sebelumnya.

Bank Indonesia menaikan suku bunga acuan BI 7D RRR sebesar 25 bps pada Agustus 2022 menjadi 3,75%.

Jika kita membandingkan pergerakan yield dari INDOGB 10-tahun pada bulan Agustus dengan tiga bulan terakhir (Mei, Juni dan Juli 2022).

Rally pada indeks saham global di musim panas telah berakhir dan pasar kembali fokus pada The Fed.

Indonesia kembali mencatatkan surplus dagang besar sebanyak USD 5,09 milyar dengan kenaikan signifikan dari sisi ekspor.

Inflasi Indonesia pada Jun22 mencapai 4,35% yoy. Jika dibandingkan dengan negara berkembang, inflasi Indonesia relatif rendah.

Produk pasar uang mendapatkan momentum karena pertumbuhan pinjaman meningkat dan rasio GWM yang lebih tinggi sedikit mempengaruhi likuiditas.

Juni 2022 penuh tantangan bagi kelas aset pendapatan tetap, sekaligus kesempatan bagi investor untuk kembali masuk ke pasar obligasi.

IHSG mengakhiri pergerakan pada Juni 2022 dengan koreksi lagi, sehingga kuartal kedua ditutup dengan dengan total koreksi -2,2%.

Pemerintah menurunkan target penerbitan obligasi pemerintah yang awalnya berada pada Rp 1,300 triliun menjadi Rp 1,084 triliun

Bulan Mei masyarakat menyambut libur Lebaran dengan penuh antusias. Tahun ini pemerintah memperbolehkan masyarakat untuk melakukan mudik.

Dalam FOMC meeting di Juni, the Fed menaikan FFR 75 bps ke 1,75%. Kenaikan bulan ini jauh lebih besar dari yang direncanakan sebelumnya.

Setelah rally cukup banyak, IHSG terkoreksi 1,3% dalam sepekan ke 7086. LQ45 terkoreksi lebih dalam sebesar 2,3% dalam sepekan menjadi 1019.

Yield dari INDOGB kembali bergerak ke 7,2%, menyesuaikan yield dari UST yang merangkak naik ke 3,0%

Pertumbuhan kredit pada April 2022 melonjak menjadi 9,10% YoY dari 6,7% YoY pada Maret 2022.

Pasar global sedang mengamati dengan cermat perkembangan ekonomi AS dimana inflasi menunjukan sedikit penurunan.

Pasar global menghadapi ketidakpastian karena The Fed mengisyaratkan mereka akan bertindak lebih banyak untuk mengendalikan inflasi.

Pasar global memasuki era Quantitative Tightening mulai bulan Juni 2022. Perhatian tertuju pada kondisi jika lukuiditas ditarik dari pasar.

Indonesia akhirnya mendapatkan angin positif dari beberapa kondisi-kondisi perekonomian di bulan April 2022.