MRECAP-20-aug-21 (1)

Minggu lalu harga batu bara menyentuh USD 440/ton, ini merupakan rekor harga tertinggi yang pernah tercapai.

IHSG dan LQ45 berusaha bertahan di tengah tekanan gejolak perang di Eropa. IHSG turun menjadi 6.888 dan LQ45 masih naik menjadi 985.

Di 2022 Indonesia masuk pada tahun perubahan dari fokus utama penanganan pandemi selama dua tahun sebelumnya menjadi pembangunan ekonomi.

Indonesia berhasil mencatatkan current account (transaksi berjalan) surplus kembali sejak 2011 secara tahunan.

HSG mengalami kenaikan 1,25% dalam sepekan mencapai 6815. Indeks LQ45 naik lebih besar 2,1% dalam sepekan.

IHSG kembali mencetak rekor mencapai 6,731 atau naik 86 poin (+1,3%) dalam sepekan terakhir.

Memasuki tahun 2022, perbankan telah melakukan normalisasi penawaran suku bunga deposito setelah menaikan suku bunga yang ditawarkan beberapa bank pada Desember 2021 untuk menjaga likuiditas.

Memasuki 2022 dengan kondisi normalisasi moneter global bisa jadi cukup menantang.

Mulai tahun 2022, indeks saham global bergerak menyesuaikan dengan kebijakan moneter yang baru, terutama oleh The Fed.

IHSG dan LQ45 sama – sama mengalami tekanan pada minggu lalu menjelang pertemuan FOMC di bulan Januari 2022.

Indonesia menutup 2021 dengan harapan perekonomian yang lebih baik. Kecemasan akan ada Covid-19 varian baru menimbulkan kekhawatiran baru.

IHSG mencetak rekor tertinggi dalam sejarah mencapai 6.726 pada Jumat, meskipun hanya bergeser 0,5% dalam sepekan.

Banyak tanda yang menunjukan bahwa hubungan perdagangan global akan mulai kembali normal pada tahun 2022 ini.

Minggu pertama 2022 dimulai dengan pembahasan kebijakan moneter US yang kemungkinan besar akan berubah tahun ini.

Covid cases seem jumping high, but this time can be different like in UK & US

i penghujung tahun 2021, kami mendapatkan beberapa penawaran bunga simpanan yang lebih tinggi oleh beberapa bank terutama BUKU 2 dan BUKU 3.

Setelah tapering dimulai pada November 2021, The Fed melanjutkan langkah berikutnya yaitu mempercepat tapering.

Pasar saham Indonesia berakhir di tahun 2021 pada posisi yang lebih baik dari tahun 2020 yang mencerminkan fundamental ekonomi yang lebih kuat

Pada libur panjang di akhir tahun terjadi lonjakan kasus harian Covid-19 terutama diakibatkan varian omicron.

Perekonomian November melanjutkan perkembangan sebelumnya yang mendapatkan momentum positif dari permintaan global akan batubara dan CPO.