Monthly macro review - Jul21

Selama bulan Juli, pemerintah memberlakukan PPKM level 4 yang disebabkan kenaikan signifikan dari kasus Covid – 19 di Indonesia.

IHSG mengalami tekanan yang cukup besar dalam seminggu terakhir dengan turun sebanyak 1,78% selama sepekan setelah meeting the Fed.

RAPBN 2022 membawa beberapa hal penting bagi investor khususnya investor obligasi. Asumsi makro 2022 sepertinya dirancang untuk mempersiapkan defisit budget 2023 agar dapat kembali menjadi 3% di 2023

IHSG mengalami penurunan 1% selama seminggu ke level 6.139 setelah minggu sebelumnya sudah berada pada level 6.200.

China sebagai negara kunci dalam pertumbuhan global menjadi perbincangan hangat belakangan ini.

IHSG naik 2,2% seminggu dalam mengawali minggu pertama di Agustus mencapai level 6.203. Sedangkan yield INDOGB 10 tahun relatif flat di 6,29%

Berbagai pencapaian telah terlaksana semenjak diberlakukannya PPKM level 4 selama bulan Juli. Angka positif mingguan di Indonesia -5% wow.

Indeks saham global mengalami penurunan di bulan Juli sebelum akhirnya kembali menguat di akhir bulan.

Pertumbuhan kredit akhirnya kembali ke teritori positif meskipun masih cukup lemah di 0,56% yoy untuk bulan Juni 2021.

Bulan Juli membawa yield dari INDOGB kembali ke level akhir Januari 2021. Yield dari INDOGB 10 tahun di akhir Juli mencapai 6,3% .

IHSG naik beberapa point sementara LQ45 mengalami penurunan. Perbedaan tersebut menunjukan sektor teknologi mampu membuat perbedaan.

IHSG ditutup turun ke 6.070 dari minggu sebelumnya di 6.101. Sementara yield dari INDOGB 10 tahun relatif flat di 6,3% selama seminggu.

Kuartal kedua 2021 menunjukan pemulihan ekonomi yang nyata. Pencapaian tersebut berkat kerja sama pemerintah, Bank Indonesia dan masyarakat.

Saham – saham di China sedang mengalami tekanan besar dimana kebijakan pemerintah semakin berpengaruh terhadap perkembangan saham.

IHSG berhasil menembus level 6.100 dengan mencatatkan kenaikan 55 bps. Hal yang sama terjadi pada yield INDOGB 10 tahun yang menguat 14 bps.

US Treasury kembali menjadi incaran investor setelah the Fed kembali mengingatkan bahwa inflasi yang tinggi hanya bersifat sementara.

Kondisi IHSG cukup baik kendati kasus covid harian di Indonesia terus mencetak rekor baru. IHSG mampu kembali naik dan ditutup pada 6.072.

Semester pertama tahun 2021 telah usai. Indonesia telah melalukan banyak langkah positif selama semester pertama.

Masyarakat sering melihat keadaan Indonesia hanya dari kacamata domestik, terutama pada saat pandemi yang menerpa dunia secara keseluruhan.

Kenaikan IHSG 16bps ke 6.039 bisa dilihat cukup baik mengingat Indonesia baru memulai PPKM Darurat Jawa Bali dan bebeberapa kota lainnya.